karbon aktif

Karbon Aktif: Si Hitam Serbaguna dengan Segudang Manfaat

Karbon aktif atau yang lebih umum dikenal sebagai arang aktif, merupakan salah satu bahan yang memiliki banyak manfaat dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

Meskipun namanya mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, keberadaannya telah memberikan kontribusi yang besar dalam berbagai bidang, mulai dari pengolahan air hingga industri farmasi. Tergantung pada kegunaannya, arang aktif dapat digunakan dalam berbagai bentuk.

Apa itu Karbon Aktif?

Menurut EPA (U.S. Environmental Protection Agency), karbon aktif adalah bahan yang digunakan untuk menyaring bahan kimia berbahaya dari air dan udara yang terkontaminasi. Ini terdiri dari butiran hitam batu bara, kayu, atau bahan kaya karbon lainnya.

Bahan ini adalah solusi yang sangat ekonomis untuk berbagai industri karena mudah diperoleh dan dapat dibuat dari bahan dasar kayu, batu bara, atau tempurung kelapa. Setiap bahan dasar mungkin menawarkan produk yang sedikit berbeda, tetapi secara umum fungsinya akan sama dalam aplikasi yang berbeda.

Baca Juga: Jamin Kualitas Air Dengan Water Treatment Chemical Yang Tepat

Jenis-jenis Karbon Aktif

Arahg aktif dikategorikan menjadi empat jenis berdasarkan tampilan fisiknya.

1. Powder

Powder adalah jenis karbon aktif yang berbentuk serbuk halus. Activated carbon dalam bentuk serbuk ini memiliki area permukaan yang sangat besar dan sangat efisien dalam menyerap zat-zat berbahaya dari berbagai larutan. 

Karena ukurannya yang kecil, jenis ini sering digunakan dalam aplikasi di mana kontak yang cepat antara arang aktif dan larutan yang akan diolah diperlukan. 

2. Granular

Granular adalah bentuk arang aktif yang lebih besar dan berbentuk butiran. Berbeda dengan powder yang berbentuk serbuk halus, granular memiliki butiran yang lebih besar yang memungkinkan aliran fluida melewati media dengan lebih efisien. Karena ukurannya yang lebih besar, jenis ini umumnya digunakan dalam filter air dan filter udara, baik dalam aplikasi industri maupun rumah tangga. 

3. Fibrous

Fibrous adalah bentuk arang aktif yang memiliki struktur serat. Struktur ini memberikan fiber kekuatan mekanis yang tinggi dan area permukaan yang besar, membuatnya ideal untuk digunakan dalam aplikasi di mana fleksibilitas dan ketahanan mekanis diperlukan. 

Contoh penggunaanya ada di masker wajah, pakaian pelindung, dan filter udara yang dapat dipakai kembali.

4. Clothe 

Clothe adalah bentuk arang aktif yang terdiri dari serat karbon yang dirajut menjadi kain atau kain berbasis serat karbon. Jenis ini menawarkan fleksibilitas dan kekuatan mekanis yang tinggi, sambil mempertahankan kemampuan adsorpsi yang tinggi. 

Fungsi Karbon Aktif

Terdapat banyak sekali fungsi karbon aktif, penggunaannya tentu akan sedikit berbeda berdasarkan industrinya. Apa saja fungsi karbon aktif? Berikut penjelasannya.

1. Udara dan Gas

Berbagai jenis activated carbon dapat digunakan untuk menyaring gas. Bentuk spesifiknya dipilih berdasarkan hasil yang diinginkan dan mencakup arang aktif berbentuk clothe dan granular

Beberapa aplikasi pemurnian gas yang paling populer untuk karbon aktif termasuk menghilangkan hidrogen sulfida dari gas alam dan menyaring udara di unit AC. Pada aplikasi kedua ini, karbon aktif membantu menghilangkan radon dan bau dari udara yang disirkulasikan kembali.

2. Pertambangan

Karbon aktif juga digunakan dalam pertambangan untuk memulihkan logam mulia, khususnya emas. Karena sifat penyerapannya, arang aktif digunakan untuk memisahkan karbon dari sianida pada tahap akhir penambangan.

3. Makanan dan minuman

Karbon aktif digunakan di sektor makanan dan minuman untuk meningkatkan kemurnian, aroma, dan rasa beberapa bahan makanan dan minuman, termasuk jus. Bahan pemanis juga dapat dihilangkan warna dan produk samping yang tidak diinginkan dengan menggunakan karbon aktif.

4. Pengolahan Air

Arang aktif digunakan dalam pemurnian air sebagai pengolahan primer dan tersier. Untuk pemurnian air, karbon aktif granular dan powder digunakan. Pada perawatan awal, tujuan utamanya adalah menghilangkan partikel besar dan menahannya. Pada tahap akhir pengolahan air, karbon aktif digunakan untuk mengendalikan rasa dan bau.

Karbon aktif merupakan bahan baku penting dalam penjernihan air. Secara khusus, efek dasar arang aktif meliputi:

  • Menghilangkan kotoran dan kotoran yang tersuspensi dalam air.
  • Menghilangkan bau amis.
  • Menyerap senyawa organik terlarut berbahaya yang ada dalam air.
  • Memiliki kemampuan menghambat kehidupan dan pertumbuhan bakteri berbahaya.

Dengan fungsi karbon aktif dalam pengolahan air yang disebutkan di atas, bahan ini dianggap sebagai bahan umum yang diterapkan dalam sistem instalasi pengolahan air, peralatan penjernihan air, kolam renang, akuarium, dan lainnya.

Setiap jenis activated carbon memiliki keunggulan dan kelemahan tertentu tergantung pada aplikasinya. Pemilihan jenis arang aktif yang tepat sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal dalam aplikasi tertentu, baik itu pengolahan air, perlindungan udara, atau penggunaan dalam produk-produk pribadi.

pasir silika

5 Kegunaan Pasir Silika yang Mungkin Tidak Anda Ketahui

Pasir silika merupakan material yang sangat serbaguna, dapat ditemukan dalam berbagai kegunaan mulai dari pembuatan kaca hingga filter air. Sifat uniknya menjadikannya bahan yang sangat diperlukan di banyak industri. Namun, penting untuk memahami sifat dan praktik penanganannya yang aman. 

Apa itu Pasir Silika?

Pasir silika adalah jenis pasir yang terbuat dari silikon dioksida (SiO2) dan terkenal dengan kemurnian dan kekerasannya. Ini adalah bahan alami yang ditemukan di banyak belahan dunia.

Pasir ini juga dikenal sebagai pasir kuarsa (quartz sand) dan pasir industri, biasanya terdiri dari potongan-potongan kecil arang, tanah liat, kuarsa, dan mineral lainnya.

Pasir silika dapat ditemukan di berbagai endapan alam, antara lain daerah pesisir, dasar sungai, danau, dan gurun. Hal ini juga dapat diperoleh dari penggalian dan tambang yang didedikasikan untuk produksi pasir kuarsa atau sebagai produk sampingan dari proses industri.

Pasir Silika untuk Apa?

Berdasarkan The Mineral Products Association, Anda dapat menggunakan pasir silika di banyak sektor, Umumnya, pasir ini digunakan sebagai bahan baku di sebagian besar industri konstruksi. Anda juga dapat menggunakannya dalam kondisi kering maupun basah. 

Sifat unik pasir kuarsa menjadikannya sumber daya berharga di berbagai industri, termasuk pembuatan kaca, konstruksi, dan penyaringan air.

Berikut beberapa contoh fungsi pasir silika di berbagai sektor.

1. Pembuatan Kaca dan Keramik

Pasir silika merupakan komponen utama dalam produksi kaca dan keramik. Pasir ini berperan penting dalam menentukan warna, kekuatan, dan daya tahannya. 

Dalam proses pembuatan kaca, pasir silika dikombinasikan dengan komponen penting lainnya dan menyatu, memastikan kejernihan, kekuatan, dan karakteristik termal yang diperlukan.

Dalam keramik, pasir kuarsa berperan penting dalam formulasi kaca dan badan produk keramik. Kandungan dan kemurnian silikon dioksida yang tinggi berkontribusi pada produksi keramik berkualitas dengan sifat yang diinginkan, seperti ketahanan terhadap retak dan terkelupas.

Baca Juga: Aluminium Sulfat: Sifat Dan Fungsinya

2. Konstruksi dan Bahan Bangunan

Pasir silika adalah komponen utama dalam berbagai produk bangunan dan konstruksi. Untuk meningkatkan daya tahan dan integritas struktural,  whole grain silica digunakan dalam pembuatan lantai, mortar, semen, atap, campuran aspal, permukaan anti selip, dan bahan industri lainnya. 

Ia juga memiliki fungsi tambahan lainnya, yaitu untuk menambah daya tahan, sifat anti-korosi dan pelapukan pada sealant, dempul, senyawa berbasis epoksi.

Dari lantai hingga dinding dan atap sirap, pasir kuarsa berperan penting dalam meningkatkan kualitas dan daya tahan bahan konstruksi.

3. Olahraga dan Rekreasi

Pasir silika juga sering digunakan untuk kebutuhan tempat olahraga dan rekreasi, seperti golf, voli, dan kotak pasir anak-anak.

  • Pasir Lapangan Golf: Pasir silika sering digunakan di lapangan golf untuk menghasilkan permukaan puting yang halus dan konsisten.
  • Lapangan Voli Pantai: Tekstur pasir kuarsa yang halus dan halus membuatnya ideal untuk lapangan voli pantai.
  • Kotak Pasir dan Lansekap: Pasir kuarsa memberikan permukaan menyenangkan yang membuat anak-anak dan orang dewasa tetap aman di area lanskap dan bermain, menawarkan pengalaman yang lebih aman dan menyenangkan bagi anak-anak dan orang dewasa.

4. Penyaringan dan Pemurnian Air

Pasir silika merupakan lapisan filtrasi yang efektif dalam menghilangkan kontaminan baik dalam pengolahan air limbah maupun dalam penyaringan air minum.

Pasir kuarsa dapat menetralkan unsur asam untuk menjaga keseimbangan pH optimal dalam filter air. Karena bersifat inert secara kimia, ia tidak akan bereaksi bila terkena asam, kontaminan, bahan organik yang mudah menguap, atau pelarut.

Efektivitas pasir silika sebagai lapisan filtrasi yang efektif berasal dari warnanya yang jernih hingga keabu-abuan, komposisinya tidak berbau dan tidak berasa, serta kandungan silikon dioksida yang tinggi. Sifat-sifat ini tidak hanya menjadikannya media filtrasi yang efektif, tetapi juga berkontribusi terhadap keberlanjutan dan ramah lingkungan. 

Baca Juga: Water Treatment: Mengapa Penting Dan 5 Metode Melakukannya

5. Cat dan Coating

Untuk meningkatkan penampilan dan daya tahan segala jenis cat serta coating arsitektur dan industri, Anda dapat menggunakan pasir silika. Formulator cat selalu memilih pasir industri berukuran mikron. 

Silika dengan kemurnian tinggi mampu memberikan kontribusi kinerja penting pada sifat-sifat seperti kecerahan dan reflektansi, konsistensi warna, dan penyerapan minyak. Silika mampu meningkatkan retensi warna, daya tahan, dan ketahanan terhadap kotoran, jamur, retak, dan pelapukan. 

Kesimpulan

Sifat unik dan keserbagunaan pasir kuarsa telah lama dikenal sehingga sangat diperlukan dalam berbagai industri, mulai dari konstruksi hingga manufaktur kaca dan olahraga.

Meskipun penerapannya mencakup konstruksi, sistem filtrasi, dan lapangan olahraga, penggunaannya juga harus seimbang dengan pengelolaan lingkungan untuk memastikan penggunaan berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut atau tertarik untuk memesan pasir silika, hubungi PT Lautan Air Indonesia hari ini untuk meminta penawaran.

flocculant adalah

Flocculant Adalah: Cara Kerja dan Tips Memilihnya

Selain koagulan, flokulan atau flocculant adalah salah satu bahan penting dalam pengolahan air limbah. Mereka digunakan di banyak sektor industri untuk menghilangkan partikel limbah yang tersuspensi dalam air. Mari pelajari lebih mendalam tentang apa itu flokulan.

Apa itu Flocculant?

Flocculant adalah zat yang mendorong penggumpalan partikel yang digunakan dalam pengolahan air limbah. Flokulan berguna dalam memisahkan partikel padat berbahaya di dalam air.

Flokulan dapat berupa organik atau anorganik, dan tersedia dalam berbagai muatan, kepadatan muatan, berat molekul, dan bentuk. Flokulan digunakan di berbagai industri, mulai dari perusahaan teknik sipil, ilmu bumi dan bioteknologi, hingga pabrik bir dan pembuat keju. 

Namun, flocculant lebih digunakan dalam industri pengolahan air limbah untuk menghilangkan padatan, klarifikasi air, pelunakan kapur, pengentalan lumpur, dan dehidrasi padatan.

Bagaimana Cara Kerja Flokulan?

Tergantung pada komposisi kimia dan muatan larutan yang akan dipisahkan, flokulan dapat digunakan bersamaan dengan koagulan atau digunakan sendiri-sendiri. 

Koagulan (atau zat pembekuan) mengganggu kestabilan partikel yang tersuspensi dalam larutan dan menyebabkannya berkumpul dalam gumpalan. Flokulan kemudian bergabung dengan partikel untuk membuat flok yang mengapung ke permukaan atau tenggelam sebagai sedimen. 

Kombinasi spesifik koagulan dan flokulan akan bervariasi sesuai dengan jenis bahan yang akan dihilangkan dari air limbah dan apakah fasilitas pengolahan air menggunakan proses sedimentasi atau flotasi.

Berikut adalah fungsi utama dari flokulan:

  • Flokulasi dan Pengendapan: Fungsi utama flokulan adalah memfasilitasi proses flokulasi. Flokulan bekerja dalam proses pembentukan gumpalan yang lebih besar yang disebut flok atau mempercepat prosesnya sehingga bisa mengendap.
  • Penghilangan Kontaminan: Flokulan juga berfungsi untuk menghilangkan kontaminan dari air atau larutan. Kontaminan seperti lumpur, tanah, partikel organik, dan logam berat sering kali terlarut dalam air akan mengendap dengan bantuan flokulan.
  • Meningkatkan Kinerja Filter: Dalam beberapa sistem pengolahan air, flokulan juga dapat membantu meningkatkan kinerja filter. Dengan membantu partikel-partikel untuk membentuk flok sebelum mencapai filter, flokulan mengurangi beban kerja filter dan memperpanjang umur filter.

Baca Juga: Jamin Kualitas Air Dengan Water Treatment Chemical Yang Tepat

Tips Memilih Flokulan yang Tepat

Memilih flokulan yang tepat sangat penting untuk pengoperasian sistem pengolahan air yang efektif. Ada beberapa faktor utama yang perlu dipertimbangkan, seperti:

  • Kualitas sumber air
  • Desain dan pengoperasian sistem
  • Hasil pengolahan air yang diinginkan
  • Kompatibilitas kimia
  • Penghematan biaya
  • Dampak keselamatan dan lingkungan

Selain itu, untuk memilih flocculant, Anda perlu mempertimbangkan faktor-faktor berikut.

  • Jenis partikel tersuspensi: Suatu jenis flokulan dapat efektif untuk jenis partikel tertentu. Jadi penting untuk mengidentifikasi komposisi partikel yang akan diolah.
  • pH: Tingkat pH air atau air limbah dapat mempengaruhi efektivitas flokulan
  • Dosis: Dosis flokulan yang dibutuhkan akan bergantung pada konsentrasi partikel tersuspensi dan tingkat kebersihan yang diinginkan. Pengujian laboratorium harus dilakukan terlebih dahulu.
  • Kompatibilitas dengan bahan kimia lain: Jika bahan kimia lain digunakan dalam proses pengolahan, penting untuk memilih flokulan yang kompatibel dengan bahan kimia tersebut untuk menghindari dampak negatif.
  • Biaya: Biaya flokulan merupakan pertimbangan penting, terutama untuk operasi skala besar.
  • Dampak terhadap lingkungan: Pertimbangkan dampak lingkungan dari flokulan, termasuk potensi toksisitas dan kemampuan terurainya.

Kesimpulan

Flocculant memainkan peran penting dalam pengolahan air, membantu memastikan pasokan air bersih bagi masyarakat. Dengan membantu menghilangkan partikel-partikel yang mengotori air, flokulan membantu menjaga kesehatan manusia dan lingkungan. 

Namun, penggunaan flocculant juga memerlukan pengelolaan yang bijak untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan alam dan kesehatan manusia. Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai bahan kimia pengolahan air limbah, atau Anda ingin mendiskusikan kebutuhan secara detail, silakan hubungi tim Lautan Air Indonesia sekarang.

flokulasi adalah

Flokulasi Adalah: Prosesnya serta Faktor yang Memengaruhinya

Sebelum air yang kita gunakan bisa bersih dan aman, terdapat proses pengolahan air yang harus dilakukan terlebih dahulu. Salah satu tahap dari proses ini adalah flokulasi. Ini merupakan salah satu proses penting dalam pengolahan air yang membantu mengatasi air yang tercemar dan menjaga kualitas air.

Apa itu Flokulasi?

Flokulasi adalah proses di mana partikel-partikel kecil dalam suatu cairan menggumpal membentuk partikel yang lebih besar, atau disebut sebagai flok. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan flokulan, yaitu zat yang membantu mengganggu kestabilan partikel dan membuat partikel lebih mudah menggumpal. 

Flokulasi digunakan di berbagai industri, termasuk pengolahan air, pengolahan air limbah, dan pertambangan.

Bagaimana Cara Kerja Flokulasi?

Flokulasi dilakukan dengan menambahkan bahan kimia yang disebut flokulan ke dalam air. Flokulan ini biasanya adalah polimer bermuatan tinggi yang dapat menjembatani partikel-partikel kecil dan mengikatnya bersama-sama.

Dalam proses water treatment, flokulasi akan melalui beberapa tahap. Berikut proses lengkap flokulasi.

Tahap 1

Langkah pertama dalam proses flokulasi adalah penambahan koagulan ke dalam larutan. Koagulan seperti aluminium sulfat adalah zat kimia yang membantu partikel-partikel kecil untuk menggumpal bersama-sama membentuk flok yang lebih besar. 

Baca Juga: Pahami Koagulasi dalam Proses Pengolahan Air

Tahap 2

Setelah penambahan koagulan, larutan kemudian dicampur atau diaduk secara intensif. Tujuannya adalah untuk agar koagulan tersebar secara merata dan memastikan interaksi yang optimal antara koagulan dengan partikel-partikel yang akan diendapkan.

Tahap 3

Setelah koagulan tercampur dengan baik, proses flokulasi dimulai. Selama tahap ini, partikel-partikel kecil mulai menggumpal bersama-sama membentuk flok yang lebih besar. Gumpalan-gumpalan ini bisa diperbesar lagi dengan bantuan flokulasi yang lebih lanjut.

Tahap 4

Setelah terbentuknya flok yang cukup besar, larutan kemudian diendapkan atau dipisahkan secara menyeluruh untuk memisahkan flok-flok tersebut dari larutan. Proses endapan ini dapat menggunakan metode seperti sedimentasi atau filtrasi.

Produk-produk untuk Flokulasi

Berikut adalah beberapa jenis produk flokulasi yang umum digunakan.

1. Polimer Anionik

Polimer ini memiliki muatan negatif. Ia efektif untuk mengikat partikel bermuatan positif seperti logam, minyak, dan bakteri. Umumnya digunakan untuk mengolah air minum dan air limbah.

2. Polimer Kationik

Polimer yang memiliki muatan positif. Lebih efektif untuk mengikat partikel bermuatan negatif seperti bahan organik, fosfat, dan silika. Dapat digunakan untuk mengolah air limbah industri dan air kolam renang.

3. Polimer Non-Ionik

Berbeda dari dua polimer sebelumnya, polimer non-ionik tidak memiliki muatan. Ia bekerja melalui mekanisme jembatan hidrogen. Polimer ini efektif untuk mengikat berbagai jenis partikel tanpa memandang muatannya. Dapat digunakan untuk mengolah air dengan karakteristik tertentu.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Flokulasi

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi efektivitas flokulasi:

1. Penambahan Ion

Penambahan ion dapat membantu menetralisir muatan partikel dan membuatnya lebih mudah untuk saling menempel. Jenis ion yang ditambahkan tergantung pada jenis partikel yang ingin dihilangkan. Contohnya, penambahan aluminium sulfat efektif untuk menghilangkan partikel bermuatan negatif seperti lumpur dan bahan organik.

2. Konsentrasi Bioflokulan

Konsentrasi bioflokulan yang optimal harus ditentukan melalui uji coba. Konsentrasi yang terlalu rendah tidak akan efektif dalam mengikat partikel, sedangkan konsentrasi yang terlalu tinggi dapat menghasilkan flok yang terlalu besar dan sulit dipisahkan.

3. Suhu

Suhu optimal proses flokulasi akan berbeda secara signifikan tergantung pada bioflokulannya. Ada kemungkinan juga bahwa flokulan alami memerlukan suhu yang berbeda untuk mencapai aktivitas flokulasi tertinggi.

Secara umum, suhu yang terlalu rendah dapat memperlambat proses flokulasi, sedangkan suhu yang terlalu tinggi dapat merusak flok.

4. pH Awal Larutan

Bila larutan memiliki pH yang terlalu rendah atau terlalu tinggi, muatan partikel dapat menjadi netral sehingga flokulasi tidak dapat terjadi.

Faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi flokulasi:

  • Waktu pengadukan
  • Gradien kecepatan pengadukan
  • Jenis dan dosis koagulan
  • Adanya bahan pencemar

Flokulasi merupakan langkah penting dalam pengolahan air karena membantu menghilangkan padatan tersuspensi yang sulit dihilangkan. Hal ini membuat air lebih bersih dan aman untuk diminum.

Namun, ada beberapa keterbatasan flokulasi, seperti:

  • Ini bisa menjadi proses yang lambat.
  • Ini mungkin memerlukan penggunaan bahan kimia.
  • Mungkin sulit untuk dikendalikan.
  • Ini dapat menghasilkan gumpalan besar yang dapat menyumbat filter.

Secara keseluruhan, flokulasi adalah proses penting yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas air dan air limbah. Ini adalah proses aman dan efektif yang dapat digunakan di berbagai industri.

Aluminum Sulfate

Aluminum Sulfate: Properties and Functions

Aluminum sulfate may sound foreign to some people. Without realizing it, this chemical compound with the formula Al₂(SO₄)₃ has an important role in everyday life.

Before discussing the role of aluminum sulfate in more depth, you first need to understand what the properties of this compound are.

What is Aluminum Sulfate?

Aluminum sulfate is a compound of two elements – aluminum and sulfuric acid. Usually found in powder form, but can also be in solution form. However, the solid form is more commonly used because it is easier to store and transport.

This compound is used for various purposes, for example water purification, fabric dyeing, pH level adjustment, paper making, medical purposes, and others.

Properties of Aluminum Sulfate

Aluminum sulfate or alum is a chemical compound that is usually used as a coagulation agent for purifying drinking water, paper making and wastewater treatment plants. In its anhydrous form, alum has the appearance of white crystals. However, it is colorless in liquid form. Both forms are non-flammable and non-toxic.

The following is a table of the properties of aluminum sulfate

Chemical formula

Al₂(SO₄)₃

Form

Available in solid form: granules or powder

Density

2,67 g/cm³

Molar mass

342,15 g/mol

Boiling point

759.71°C

Melting point

770 °C

Solubility

Very easily soluble in water

Hygroscopic

Easily absorbs water from the air

Cations

Al³⁺

Anions

SO₄²⁻

What are the Functions of Aluminum Sulfate?

Aluminum sulfate has a variety of important uses in various areas of daily life. Here are some of its main uses.

1. Water Treatment

Raw water often contains suspended particles such as mud, clay, algae, bacteria and other organic materials. These particles cause the water to be cloudy, smelly, and contain unwanted substances.

Therefore, this material plays an important role in the water treatment process. When added to water, alum causes microscopic impurities to clump together into increasingly larger particles. This process is known as coagulation.

The clots that have formed will settle to the bottom of the container so they can be filtered. This makes the water safer to drink.

2. Medical Use

Aluminum sulfate has several practical uses in the medical field. It is mainly used as a coagulation agent in treating minor wounds and abrasions as well as a deodorant (due to its antibacterial properties).

This compound also adsorbs and precipitates protein antigens in solution. The resulting precipitate increases the immunogenicity of the vaccine by facilitating the slow release of antigen from the vaccine depot formed at the site of inoculation.

Alum is found in materials used in the pharmaceutical industry. For example, it is used in making ear drops.

3. Fabric Dyeing

Another use of alum is to dye fabric. When dissolved in a large amount of water that has a neutral or slightly alkaline pH, the compound produces a sticky substance, aluminum hydroxide.

This liquid helps the dye stick to the fabric fibers by making the dye insoluble in water. The next role of alum is as a “fixer” dye, which means it blends with the molecular structure of the dye and the fabric so that the dye doesn’t run out when the fabric gets wet.

4. Paper Making

Aluminum sulfate plays a role in helping paper be more resistant to ink by reducing the absorbency of the paper. Paper that is not treated with aluminum sulfate easily absorbs ink, causing the ink to spread and the writing to become unclear.

Additionally, alum helps increase paper strength by reducing the hydrophilic properties of cellulose fibers. This way, the paper becomes more water and tear resistant.

Need Aluminum Sulfate for Your Business?

Lautan Air Indonesia is a company that operates in the field of water treatment and provides various quality chemical products, including aluminum sulfate.

The aluminum sulfate that we provide has various benefits for various industries. For further information, you can contact us here.

Reference: